NPLOMBOK.id-Jadwal atau rundown kunjungan Menparekraf Salahuddin Sandiaga Uno (SSU) ke pulau Lombok, Rabu (3/11) esok, beredar di berbagai media sosial. Namun demikian, tidak tertera jadwal kunjungannya ke Desa Wisata Tetebatu, Lombok Timur. Hal ini memunculkan beragam pendapat dari masyarakat.

Pelaku wisata di Desa Tetebatu, Kusuma Maad Adnan, Selasa (2/11) menyatakan kekecewaannya atas rundown SSU tersebut.

‘’Untuk apa Menparekraf menginstruksikan agar desa Tetebatu dipersiapkan mengikuti ajang lomba United Nation World Tourism Organization (UNWTO) tersebut, kalau akhirnya Menteri sendiri tidak mau datang ke Tetebatu?’’ katanya.

Maad yang akrab disapa Uncle Kus tersebut mengaku tidak memahami jalan pikiran pejabat negara dalam hal ini. Baginya, mengunjungi destinasi wisata setidaknya dapat memberikan legitimasi pemerintash Indonesia tentang Tetebatu itu sendiri yang dikirim sebagai peserta lomba UNWTO.

‘’Ini mau datang ke Lombok, bahkan Lombok Timur, tetapi kok ke Tetebatu tidak. Ada apa ini?’’ lanjutnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Badan Pengelola Desa Wisata (BP Dewi) Tetebatu, Mariani Rusli. ‘’Sangat disayangkan kalau Tetebatu tak dikunjungi oleh Mas Menteri. Bagaimana ajang tingkat dunia seperti UNWTO memberikan kemenangan dalam lomba, jika pemerintah sendiri tidak memberikan legitimasi tersebut?,’’ katanya kecewa.

Dia juga menyayangkan tidak dipostingnya Tetebatu dalam Instagram atau akun medsos lainnya milik Menparekraf sebagai peserta lomba UNWTO. ‘’Kami ingin bentuk pengakuan dari SSU sebagai Menparekraf terhadap Tetebatu. Kalau memang dia akan datang ke Lombok, apa ruginya kalau datang ke Tetebatu?,’’ lanjutnya.

Soal rundown kunker Menparekraf tersebut, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur, Muhammad Nursandi menyatakan, pihaknya dalam posisi mempertanyakan hal yang sama dengan para pelaku wisata di Tetebatu.

‘’Kami juga sudah mencermati rundown tersebut. Dan kami sedang mengkonfirmasikannya ke Sekretaris Menparekraf,’’ katanya.

Dia berharap agar SSU datang ke Tetebatu. ‘’Setidaknya biar Pak Menteri tahu betapa pesat perkembangan kepariwisataan di desa wisata Tetebatu yang dia ajukan sendiri mengikuti lomba tingkat dunia, UNWTO tersebut,’’ katanya. (*)