NPLOMBOK.id-Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) melakukan konsolidasi kelembagaan relawan yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 9-10 Januari 2022, di Hotel Grend Legi, Mataram.

TSBD sebagai wadah berhimpunnya para relawan kebencanaan dibawah binaan Konsorsium untuk Studi dan pengembangan partisipasi (Konsepsi) NTB, merupakan lembaga yang bergerak dalam pengurangan risiko bencana di desa-desa. 

Kegiatan konsolidasi dihadiri oleh 14 TSBD sepulau Lombok, diantaranya, TSBD Akar-akar, Sambik Elen, Gunjan Asri, Pemenang Barat, Andalan, Madayin, Sembalun Lawang, Sembalun Bumbung, Kembang Kerang Daya, Pesanggrahan, Obel-obel, Gelangsar, Sengkol, dan TSBD Mertak.

Direktur Konsepsi NTB, Dr. Moh. Taqiuddin, menjelaskan pentingya TSBD bagi daerah-daerah yang rawan bencana seperti Pulau Lombok, sehingga keberadaan para relawan mampu mengurangi risiko kebencanaan.

Sementara itu, Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, H. Sahdan, mengatakan pentingnya TSBD sebagai bentuk nyata pengurangan risiko bencana yang terjadi di Lombok.

“Dari 14 bentuk bencana yang ada di Indonesia, 11 diantaranya ada di Lombok,” ungkapnya.

Foto: Acara pertemuan konsolidasi

Sebelumnya pada pertemuan hari pertama, Joni, dari Yayasan Mitra Samya juga menjelaskan bagaimana strategi membangun jaringan dengan berbagai pihak, baik dengan lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan untuk keberlanjutan TSBD dalam menangani bencana.

Konsolidasi menyepakati pembentukan Forum Komunikasi Daerah TSBD lengkap dengan statutanya yang dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi oleh Ketut Sudarta, Ketua TSBD Akar-akar.

Konsolidasi juga menghasilkan pembagian zone TSBD menjadi tiga zona yaitu Zona Utara yang terdiri dari TSBD Lombok utara dan Lombok Barat, Zona Tengah yakni TSBD Lombok Tengah, dan Zona Timur dari TSBD yang ada di Lombok timur. Dan Koordinator zona, Ketut Sudarta selaku Presidium terpilih. (Hz)