NPLOMBOK.id-Tuan Vian.  Demikian sahabat-sahabat akrabnya menyapa.  Mengenalnya penting karena bisa menjadi inspirasi, baik untuk minat baca, pun budidaya Jamur.

H. Alvian Jauhari adalah nama lengkapnya. Ia berhasil membuat usaha budidaya jamur tiram berkat giatnya membaca di Perpustakaan Desa.  Tuan Vian berdomisili di desa Aikmel, Kec. Aikmel, Lombok Timur, NTB.  Latar belakangnya, tuan Vian biasa merantau, mulai dari dalam negeri seperti Sulawesi, Kalimantan hingga ke negeri tetangga, Malaysia bahkan ke Saudi Arabia.

Karirnya sebagai petani jamur awalnya dimulai sekitar tahun 2012.  Tuan Vian pergi ke kantor desa untuk mengurus surat-surat.  Menunggu urusan selesai, Ia melihat buku-buku yang ada di perpustakaan mini desa.  Pandanganya tertuju pada tema buku soal Cara Memulai Usaha Jamur.  Ia pun tertarik, lalu meminjam buku tersebut.

Berbekal membaca dan tekad kuatnya, Tuan Vian mencoba memulai usahanya  dengan membuat gubuk sederhana dengan tiang bambu, beratapkan daun kelapa di tengah persawahan samping rumahnya.  Percobaan perdana, Tuan Vian membuat bibit jamur yang disebutnya F1.

Foto: Tempat Penyimpanan Jamur Tiram

Dari bibit tersebut kemudian dibuat bibit F2 untuk dipindahkan ke dalam wadah plastik dengan media serutan kayu dan tanah.  Tuan Vian rajin merawatnya, dari menyiram, menyemai dan jenis perawatan lainnya.

“Saya selalu menyiramnya sekali sehari dikarenakan wilayah aikmel yang  cukup dingin dan banyak air, jadi bibit jamur tersebut selalu lembab,” tutur H. Alvian Jauhari.

Tuan Vian ternyata sempat gagal, hasil yang dibuat pernah tidak sesuai ekspektasinya, separuh dari bibitnya gagal, membuat tuan Vian sempat bingung.

“Apa yang salah pikir Saya, lalu dengan lebih teliti dalam merawat jamurnya hingga bisa berhasil panen dengan maksimal ditahun 2013,” lanjutnya.

Setelah berhasil panen, dia pun mulai menjualnya ke pasar dan masyarakat sekitar, dia mengaku awalnya kesulitan karena banyak yang tidak tertarik karena jamur tiram belum begitu dikenal.

Sempat jatuh bangun karena kekurangan modal, akhirnya pada tahun 2017 ia berhasil memasarkan jamur tiramnya, juga berinovasi dengan membuat bakso jamur dan jamur crispy.

Harga jamur yang dijualnya pun variatif, jika jumlah banyak, harga yang ditawarkan mulai dari 18 ribu hingga 20 ribu per kilogram.  “Harga eceran sekitar 22 ribu hingga 25 ribu perkilo, konsumen jarang yang membeli kiloan,”tuturnya.

Tuan Vian juga menjual bibit jamur F2 yang siap panen dengan harga 3 juta per 1000 bibit, dengan perkiraan kemampuan panen 3 sampai 5 kali panen.  Bibit jamur tiram hasil produksinya, kini mulai digemari dan banyak dipesan, baik untuk konsumsi pribadi maupun yang menjalankan usaha jamur untuk dijual kembali. (Kl-05)