NPLOMBOK.id – Universitas Gunadarma Jakarta menggelar FGD dan Survei Kelayakan Lokasi Program Desa Wisata Cerdas Berkelanjutan di Lombok Timur, NTB yakni Desa Wisata Loyok, Kecamatan Sikur.

Hal itu diungkapkan Ketua Tim Program Desa Wisata Cerdas Berkelanjutan, Dr. Edi Prihantoro, saat dijumpai di Praja Coffee usai menggelar FGD dan Survei Kelayakan Lokasi. Sabtu, 10 September 2022.

Dalam Program Desa Cerdas Berkelanjutan itu akan dilakukan mulai dari membuat Virtual Tour, QR Code, Smart Homestay, dan Website cerdas sebagai pusat data informasi pelayanan wisatawan.

Ia datang ke Lombok Timur bersama tim ahli serta sepuluh Mahasiswanya untuk mendampingi masyarakat desa Loyok selama September-Desember 2022.

Pihaknya akan fokus di Desa Wisata Loyok yang merupakan pusat kerajinan bambu untuk dijadikan sebagai percontohan bagi desa lain di Indonesia pada umumnya.

Sehingga ketika menemukan potensi kerajinan bambu di desa Loyok, pihaknya mendatangkan akhli desain interior dari kampus Gunadarma untuk mengajak masyarakat membuat produk anyaman yang akan membantu pengerajin dalam menciptakan inovasi baru, menjadi warna baru yang dihasilkan sesuai kearifan lokal.

” Awalnya kami mengajukan lima Desa Wisata tetapi karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah dalam hal ini Dikti, sehingga pihak dikti menyetujui satu desa saja sebagai pilot projek,” ungkapnya.

Hal itu dilaksanakan berdasarkan MoU Universitas Gunadarma dengan Bupati Lombok Timur dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur, beberapa bulan lalu.

Memilih Desa Loyok, kata dia, berdasarkan diskusi dan pendalaman potensi dan rekomendasi Bupati, untuk mengembangkan produk anyaman bambu menjadi lebih berkualitas dan inovatif sesuai kearifan lokal. Terutama pengembangan smart homestay-nya.

” Banyak homestay namun belum menggunakan smart homestay dalam pelayanan wisatawan,” imbuhnya.

Menurutnya, Smart Homestay dapat menghemat biaya, dan lebih efesiensi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Untuk itu diharapkan desa ini nantinya akan menjadi refrensi bagi desa wisata atau pemilik homestay lain di Indonesia.

” Kami fokus pada penerapan teknologi di Desa Loyok untuk dijadikan refrensi bagi desa wisata di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua BPPD Lombok Timur, H.Gufranuddin menyampaikan bahwa perhatian Pemda terhadap pariwisata sangat tinggi, sehingga terus melakukan upaya pemajuannya termasuk dengan menjalin kerjasama dengan Universitas Gunadarma.

” Untuk itu kami siap memfasilitasi Gunadarma untuk melancarkan program itu berjalan sesuai dengan MoU dengan BPPD dan Bupati,” ucap Gufranuddin, mantan Kadispar Lotim itu.

Pada kesempatan itu juga Kepala Desa Loyok, melalui Sekretarisnya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi terhadap Gunadarma dan BPPD atas upaya tersebut untuk kemajuan industri kerajinan bambu di Desa Loyok.

Sekdes Desa Loyok itu menyadari, bahwa SDM yang dimiliki masyarakatnya belum memadai sehingga kehadiran program seperti itu sangat dibutuhkan untuk memacu warganya untuk berkembang.

” Sebab, loyok terkenal dengan industri kerajinan bambu, dan mengalami pasang surut dari segi pemasaran, dengan hadirnya Gunadarma dapat membangun SDM yang lebih maksimal. Khususnya dalam bidang teknologi Informasi,” pungkasnya. (**)