NPLOMBOK.id-Ayam berkokok tegas pagi sebelum adzan shubuh berkumandang. Membuat seorang hamba (43) terbangun dan mengingat pentingnya sholat berjamaah. Tumben, pagi itu.
Sebenarnya, hamba ini sudah tahu bahwa sholat berjamaah itu keutamaannya lebih tinggi dari sholat sendiri. Ia banyak tahu dari nyanyian anak-anak pengajian saat selesai adzan berkumandang.
“Muslimin muslimat, mari sholat berjamaah. Pahalanya 27 derajat,”demikian petikan lagu itu.
Sayangnya, kebiasaan hamba itu tak bergeming dengan lagu populer. Ia selalu asyik dengan mimpi indahnya. Walau tak bermimpi sekalipun, Ia tetap memperbaiki selimut demi mengundang nikmatnya tidur pagi yang sesunguhnya merugikan.
Beda halnya dengan waktu itu. Usai tidur panjang sejak Selasa malam hingga Rabu Pagi, hamba itu bangun sebelum shubuh. Sholat dua rokaat, entah sholat hajat atau sholat tahajjud. Ceritanya tak sampai disana.
Ia hanya bercerita tentang orang tua yang menyapanya selesai Sholat Shubuh berjamaah.
“Alhamdulillah, wahai hamba Allah, tumben keluar sholat berjamaah?”canda sang Kakek.
Dengan senyum manisnya, Sang Hamba Allah menjawab, “Saya pikir-pikir, sangat baik jalan pagi-pagi ke Masjid,”
“Oh, kalau mau dekat sama Allah, jangan pikir-pikir,”
sambung sang Kakek.
“Kakek kan sudah tua, beda sama saya yang masih muda,”
“Iya, tapi tahun 2020 kan usia nanda bertambah, dan bertambah terus setiap saat,” sambut Kakek.
Dari percakapan itu, Hamba Allah itu kemudian beriktikad ingin mengubah rutinitas dan disiplin dalam perjalanan hidupnya, sekaligus memohon do’a agar mampu lebih mementingkan panggilan Allah dari kepentingan apapun saat adzan berkumandang. Mampu sholat tepat waktu, di tempat adzan dikumandangkan. (**)
Penulis: Hamzanide