NPLOMBOK.id-Suksesnya program Lombok Timur Berantas Rentenir melalui Kredit Tanpa Bunga (Lotim Berkembang) menarik perhatian Pemerintah Kabupaten Malang untuk melakukan kaji tiru. Rombongan Bupati Malang bersama sejumlah pimpinan OPD, Ketua Tim Penggerak PKK juga Pimpinan DPRD dan OJK diterima langsung Bupati dan Wakil Bupati serta Sekda Lombok Timur, Selasa (8/11).

Bertempat di Rupatama 1 Kantor Bupati, Pemkab Malang menyampaikan tujuan kunjungannya untuk mendalami program Lotim Berkembang yang saat ini telah memasuki tahun ke tiga.

Bupati H. M. Sukiman Azmy dalam sambutannya memaparkan secara singkat kondisi wilayahnya, dimana masyarakatnya masih banyak bergantung pada sektor pertanian dan peternakan. Kondisi tersebut jelas Bupati, menyebabkan perekonomian Lombok Timur tidak mengalam guncangan terlalu keras ketika dilanda pandemi Covid-19, tidak seperti halnya daerah yang bergantung pada sektor pariwisata.

“Kaji tiru program Lotim Berkembang semoga memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” ungkapnya.

Sementara itu Wakil Bupati H.Rumaksi Sj, menyampaikan bahwa program Lotim Berkembang merupakan program unggulan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Lombok Timur. Pemda berupaya memupuk kerja keras dan rasa tanggung jawab masyarakatnya. Sebab menurutnya sejumlah metode bantuan yang diberikan kepada masyarakat kerap tidak berjalan sesuai harapan.

Lotim Berkembang dinilai lebih efektif dengan memberikan subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) kepada peternak yang tergabung dalam kelompok tani. Program ini juga didukung subsidi asuransi bagi ternak yang dibeli sebagai upaya memperkecil risiko dan kerugian.

Sementara itu Bupati Malang, H.M. Sanusi mengapresiasi sambutan luar biasa Pemda Lombok Timur. Ia menyebut kultur Malang dan Lombok Timur hampir sama, termasuk dalam pola budidaya pertanian dan peternakan. Sapi perah merupakan salah satu komoditas yang banyak dikembangkan. Bahkan, jelasnya, sebuah perusahaan multinasional membuka peternakan di wilayah Kabupaten Malang.

Ia berharap kunjungannya berhasil mereplikasi Lotim Berkembang sesuai kondisi daerahnya, dengan menggali model penganggaran, juga subsidi asuransi yang diterapkan melengkapi program.

Berdasarkan data terakhir jumlah kelompok ternak yang mengakses program Lotim Berkembang adalah 5.996 peternak,yang tergabung dalam 915 kelompok. Sementara itu nilai kredit mencapai 90,032 miliar rupiah lebih dengan jumlah klaim asuransi sebesar 7,202 milar rupiah lebih.

Sejak dianggarkan pada tahun 2020, saat ini Lotim Berkembang melakukan perluasan jangkauan program dimana tidak hanya peternak, melainkan juga menjangkau kelompok usaha mikro. Selain itu seiring dengan perkembangannya jumlah bank mitra untuk penyaluran dana KUR juga semakin bertambah.

Dalam kegiatan tersebut hadir pula pihak perbankan dan lembaga yang menyokong keberlangsungan Lotim Berkembang seperti Pegadaian Syariah dan OJK NTB. (*)