NPLOMBOK.id-Gunung Kukus adalah salah satu gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Desa Jurit Baru, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur.

Gunung yang memiliki ketinggian 947 Mdpl ini, sejak lama menjadi alternatif kunjungan wisatawan selain gunung dan bukit-bukit yang berada di Sembalun, Sapit, atau daerah lainnya di Lombok Timur. Namun sejak diberlakukannya pembatasan termasuk akses menuju tempat wisata akibat pandemi covid-19 yang melanda, lambat laun pengunjung taman wisata Gunung Kukus mulai berkurang.

“Dua tahun belakangan ini hanya warga lokal yang datang ke gunung kukus, itu pun untuk mengambil rumput sebagai pakan ternak atau tanaman pakis untuk dijual,” jelas Kepala Desa Jurit Baru, Athar Junaidi, Kamis (17/2).

Menurut Athar, Gunung Kukus merupakan salah satu tempat wisata unggulan Desa Jurit Baru. Sehingga ia dan masyarakatnya mengajak mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Mataram, untuk membantu memulihkan pariwisata dan lingkungan di desanya.

Sementara itu Ketua KKN Tematik, Reza Eka menjelaskan salah satu program kerjanya adalah untuk mengoptimalkan tempat wisata di Jurit Baru.

“Memugar dan membenahi taman wisata Gunung Kukus rekomendasi dari pihak TNGR dan pokdarwis, alasannya karena Gunung Kukus adalah tempat wisata unggulan Desa Jurit Baru,” ungkapnya.

Lebih lanjut Reza menjelaskan kegiatan diawali dengan perbaikan akses jalan masuk Gunung Kukus yang sebelumnya hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua saja. Namun setelah perbaikan, jalan masuk tersebut kini dapat diakses juga oleh kendaraan roda empat.

“Jika berbicara camping ground maka fasilitas-fasilitas penunjang kenyamanan wisatawan seperti toilet dan musholla harus tersedia disini,” tambahnya.

Foto: Kegiatan Perbaikan Jalan di Gunung Kukus

Ketua Pokdarwis Desa Jurit Baru, Jamal mengatakan sangat terbantu dengan adanya program KKN tersebut.

“Peran serta mereka sangat membantu untuk pengembangan wisata di daerah kami. Mahasiswa KKN juga memasang papan informasi, papan petunjuk arah, dan membuat spot foto baru di Gunung Kukus, memanfaatkan kayu dari pohon-pohon yang telah ditebang sebelumnya,” tuturnya.

Selain itu, petugas Balai TNGR, Senun, mengatakan tentunya masih banyak yang perlu dibenahi terutama track-track hiking yang jalurnya lebih singkat jika dibandingkan dengan jalur yang digunakan oleh masyarakat mencari rumput sehari-harinya, sehingga pengunjung lebih nyaman menikmati perjalanan ke Gunung Kukus.

Untuk keberlanjutan dan pengembangan Taman Wisata Gunung Kukus, mahasiswa KKN juga mengadakan sosialisasi dan diskusi-diskusi bersama masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran akan potensi wisata dan perlunya partisipasi mereka sebagai pengelola tempat wisata. (**)