NPLOMBOK.id-Aplikasi Perencanaan-Pemantauan Pembangunan Rendah Karbon Indonesia (Aksara) adalah perwujudan pemikiran bersama untuk cita-cita akan pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui inisiatif Pembangunan Rendah Karbon. Semangat untuk melanggengkan keberlanjutan telah diterjemahkan melalui upaya tanpa henti selama lebih dari sepuluh tahun terakhir.
Kementerian PPN/Bappenas telah sejak lama merancang dan memfasilitasi berbagai program-program pencegahan dampak perubahan iklim. Seluruhnya diilhami oleh keinginan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan melalui Pembangunan Rendah Karbon (PRK).
Di bawah kebijakan PRK, pemerintah memobilisasi sumber daya dan menggerakkan elemen pusat, daerah dan lintas sektor untuk membuat rencana aksi serta mengimplementasikan aksi-aksi nyata pembangunan rendah karbon.
Guna melaksanakan mandat tersebut pada tingkat Provinsi dan Kabupaten, telah dilaksanakan pertemuan reguler pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim level kabupaten Lombok Timur pada Jum’at (21/10/2022). Kegiatan ini diinisiasi langsung oleh KONSEPSI, YRII, dan Bappeda Provinsi NTB.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Kabid PSDA Bappeda Kabupaten Lombok Timur, Dinas Perhubungan, Dinas Perkim, PU, Perindustrian, Pariwisata dan lain-lain. Dan tim Koordinator Lingkungan Hidup dan kehutanan pada Bapeda Provinsi NTB sekaligus mendampingi untuk mengisi aplikasi Aksara.
Ridwan selaku Kabid PSDA Kabupaten Lombok Timur dalam forum tersebut menyampaikan kegiatan itu merupakan rangkaian pertemuan dalam pembahasan pembangunan rendah karbon yang difokuskan pada pemantapan terkait aplikasi AKSARA.
“Harapan kita nanti akan ada tim Aksara yang terbentuk untuk melakukan input dan analis data,”ungkapnya.
Lebih Lanjut ia menjelaskan akan ada akun yang diberikan untuk selanjutnya masing-masing OPD di Kabupaten Lombok Timur mengisi data-data yang berhubungan dengan perubahan iklim terutama program kegiatan yang nanti akan dimasukkan pada aplikasi Aksara.
Senada dengan itu, Koordinator Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bappeda Provinsi NTB, Budi menyampaikan tujuan kegiatan tersebut untuk memastikan pengisian aplikasi Aksara. Untuk dipahami bersama bahwa PRK dan berketahanan iklim merupakan program pemerintah dalam rangka membangun masyarakat Indonesia dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan sebagainya, sehingga dampak kedepan akibat perubahan iklim dan kerusakan lingkungan dapat ditekan seminimal mungkin.
“NTB salah satu dari 8 provinsi yang akan bekerja sama dengan Bappenas dalam rangka pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim, tentunya salah satu item kegiatannya adalah mengisi data aksara,” paparnya.
Diharapkan melalui rangkaian pertemuan yang digelar, dapat mempercepat proses pengajuan proposal kerjasama, baik dengan Bappenas maupun pihak lainnya. (**)