NPLOMBOK.id-Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, melakukan labelisasi rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk program PKH dan BPNT. Labelisasi rumah KPM ini dilakukan di semua kecamatan di Lombok Timur. Untuk Kecamatan Terara, Labelisasi pada hari pertama dilaksanakan di Desa Sukadana (23/12), ikut mendampingi langsung proses labelisasi ini Camat Terara, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan perwakilan Perangkat Desa Sukadana.

KPM PKH aktif di Kecamatan Terara saat ini berjumlah 6.299 KPM, kuota labelisasi tahap pertama sebanyak 10% dari total KPM. Total KPM yang akan dilabelisasi 696 rumah dengan sasaran KPM kategori mampu (rumah bagus, aset dan kegiatan usaha tetap), harapannya dengan pendekatan para pendamping secara sukarela mengundurkan diri (graduasi mandiri) dari kepesertaan PKH.

Koordinator PKH Kecamatan Terara, Suhaili Munahar, yang ditemui wartawan menjelaskan bahwa labelisasi ini merupakan bentuk transparansi ke publik dan keluarga penerima Bantuan Sosial (Bansos), baik penerima PKH maupun BPNT.

Selain itu dengan adanya labelisasi ini diharapkan semua stakeholder dan masyarakat dapat menilai penerima Bansos, sehingga nantinya muncul kesadaran untuk mengundurkan diri jika memang telah mampu.

“Diharapkan dengan labelisasi ini muncul rasa malu bagi masyarakat untuk menerima bansos jika kategorinya sudah mampu,” terangnya.

Dihari pertama labelisasi ini, pendamping PKH berhasil menggraduasi 26 KPM PKH dari target 200 KPM di Kecamatan Terara yang akan dilabelisasi selama 5 hari kedepan. Sedangkan untuk seluruh KPM yang berjumlah 696 KPM ditargetkan selesai dilabelisasi pada tahun 2021.

Husnuddu’a, SP.

Camat Terara, Husnuddu’a, SP, yang ikut langsung melakukan proses labelisasi mengatakan labelisasi ini merupakan langkah yang efektif dari PKH agar masyarakat dapat menilai langsung para KPM penerima bantuan PKH dan BPNT.

Adapun keluarga yang melakukan graduasi mandiri saat labelisasi, merupakan niat yang mulia karena akan memberikan kesempatan bagi masyarakat yang benar-benar tidak mampu untuk diberikan kesempatan mendapatkan bantuan PKH dan BPNT. Sehingga program ini dapat berjalan dengan baik, transparan dan tepat sasaran.

“Hari pertama ini ada 26 KPM yang melakukan graduasi, semoga di hari-hari berikutnya akan lebih banyak lagi,” ungkapnya. (Man)