NPLOMBOK.id-Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, saat ini sedang giat-giatnya mendorong, memacu dan melaksanakan ragam kegiatan untuk kemajuan pariwisata di Lombok Timur. Sadar akan potensi yang dimiliki, Dispar Lombok Timur mulai berbenah menyiapkan tata kelola sumberdaya yang ada, baik SDM maupun sumber daya alamnya. Karena setiap sudut bisa menjadi obyek wisata termasuk didalamnya kebudayaan sebagai amenitas pariwisata yang dapat menarik minat wisatawan.
Untuk itu berbagai langkah inovatif terus diupayakan sebagai akses mengembangkan pariwisata daerah. Salah satunya dengan mendukung berbagai event kebudayaan baik yang berskala kecil hingga berskala besar, seperti Alunan Budaya Desa di Pringgasela, yang menghadirkan ribuan penenun kain khas Pringgasela, Rebo Buntung di Kecamatan Pringgabaya, dan baru-baru ini ikut serta menyelenggarakan acara Pesona Budaya II Desa Pengadangan yang menghadirkan ribuan dulang sebagai bagian prosesi adat yang diberi nama Betetulak.
Semua rangkaian event ini merupakan bagian atraksi Pesona Gumi Selaparang sebagai brand yang terus didengungkan, termasuk pula diadakannya Kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Berbasis Kebudayaan oleh Dinas Pariwisata Lombok Timur, selama tiga hari dari tanggal 28 s/d 30 Oktober di Tetebatu. Diikuti oleh 50 peserta, yang terdiri dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), Juru Pelihara Situs Sejarah, dan Pengrajin serta kelompok Kesenian di Lombok Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Dr. H. MUGNI, SS, M.Pd, menjelaskan tentang pentingnya peran pemerintah dalam Pengembangan Wisata Berbasis Kebudayaan. Sehingga para peserta yang mengikuti pelatihan saat ini, dibekali dengan wawasan budaya dan nilai-nilai yang terkandung melalui keberadaan situs-situs peninggalan sejarah. Selanjutnya, para peserta diajak berkunjung langsung ke Desa Pringgasela untuk menggali cerita-cerita dari pelaku sejarah dan para budayawan tentang sejarah tenun di Pringgasela.
Pelatihan Pemandu wisata Berbasis Kebudayaan ini akan terus dilakukan sebagai daya dukung bagi pengembangan pariwisata berbasis kebudayaan di Kabupaten Lombok Timur. (Kl-05)