NPLOMBOK.id-Pemerintah Desa Selagik, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur pada tahun Anggaran 2022 merealisasikan program ketahanan pangan dan hewani. Program ini merupakan implentasi Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 104 tahun 2021 dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 190 tahun 2021. Salah satu poin yang tertera dalam kedua regulasi tersebut adalah pemerintah desa berkewajiban menganggarkan minimal 20% dari total Anggaran Dana Desa Tahun Anggaran 2022.

Salah satu implementasi program ketahanan pangan dan hewani di Desa Selagik yaitu penanaman bibit pohon Alpukat. Penanaman bibit pohon Alpukat dilakukan di lahan milik warga Desa Selagik. Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Terara, Kepala Desa Selagik dan warga sekitar. Penanaman bibit Alpukat dilakukan langsung oleh Kepala Desa Selagik di Lahan warga tepatnya di Kampung Pelah, Dusun Selagik Selatan, Senin, 21 Maret 2022.

Menurut Kepala Desa Selagik, Hamdan Firdaus, penanaman bibit Apokat di lahan masyarakat dimaksudkan agar pemeliharan bibit alpukat menjadi bagian dari tanggung jawab swadaya masyarakat. Pemilihan Alpukat karena memiliki salah satu keunggulan kandungan vitamin dalam rangka pengentasan Stunting jangka panjang.

“Buah Alpukat memiliki kandungan vitamin yang sangat bermanfaat bagi pengentasan Stunting. Saya berharap buah Alpukat yang dihasilkan nanti dapat dijadikan sebagai bahan pangan untuk masyarakat kami,” tuturnya.

Selain manfaat konsumsi, hasil panen buah Alpukat nantinya dapat juga bernilai ekonomis sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu unit usaha Badan Usaha Milik Desa Selagik.  

“Insyallah, semoga bibit Alpukat yang kami tanam hari ini berbuah dengan cepat sehingga kami dapat memanfaatkan secepatnya” ungkapnya selesai menanam bibit.

Camat Terara, Husnuddu’a, SP  kepada Nplombok menjelaskan bahwa program ini bagus juga untuk pencegahan pemanasan global jangka panjang. Semakin banyak buah Alpukat yang ditanam di desa-desa maka kondisi desa akan menjadi teduh. Banyaknya pohon tentu akan menghasilkan oksigen yang bersih bagi Kesehatan masyarakat. Kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari Inovasi desa dalam melakukan program ketahanan pangan berkelanjutan.

“Saya berharap pemdes yang lain dapat meniru konsep yang dicanangkan di Desa Selagik, karena manfaatnya untuk jangka panjang bagi pemerintah desa dan masyarakat,” ungkapnya.

Bibit Alpukat yang ditanam berjenis Aligator, Miki dan Markus. Ketiga jenis bibit Alpukat tersebut memilik buah yang bagus dan masa berbuah cepat. Pemerintah Desa Selagik menekankan kepada masyarakatnya agar program ini menjadi tanggung jawab bersama karena buah yang dihasilkan dimanfaatkan sendiri oleh warga untuk kesejahteraan dalam jangka panjang. (Man)