NPLOMBOK.id-Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan kunjungan langsung pada Kelompok pengrajin anyaman daun lontar Desa Suradadi, Kecamatan Terara, Lombok Timur, Kamis (18/2).  Acara ini dihadiri Ketua Dekranasda Kabupaten Lombok Timur, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur, Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, Bank NTB Syariah dan Penjabat Kepala Desa Suradadi.

Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah dalam sambutannya menyampaikan pentingnya bersama-sama melestarikan dan membangkitkan perekonomian masyarakat. Kerajinan anyaman lontar Desa Suradadi ini merupakan sebuah bentuk kearifan lokal.

“Jika ada potensi-potensi desa seperti kerajinan ini, kewajiban kita untuk carikan solusi sebagai jalan untuk pengembangan usaha dan mencarikan bahan bakunya yang lebih baik lagi,” ungkapnya.

Lebih lanjut Hj. Niken menambahkan bahwa untuk pengadaan bahan baku berupa daun lontar, kelompok kerajinan anyaman lontar dapat bekerjasama dengan Dinas Pertanian untuk budidaya tanaman lontar di Lombok Timur. Hal ini dimaksudkan agar kelompok pengrajin tidak lagi memesan bahan baku ke luar daerah sehingga akan memperlambat proses produksi.

“Untuk pemasaran hasil usaha, pihak pengrajin dapat bekerjasama dengan pihak Bank NTB Syariah,” tambahnya.

pengrajin daun lontar desa suradadi, lombok timur

Kelompok pengerajin anyaman daun lontar Desa Suradadi terbentuk sejak tahun 2014, dengan hasil produksi berupa topi, tas, tempat botol, dan pernak-pernik lainnya tersebar di seluruh pasar di Lombok Timur. Namun sejak pandemi Covid-19 melanda, pemesanan diakui sedikit berkurang.

Mereka sangat berharap agar pihak Dekranasda NTB dapat membantu memudahkan pengadaan bahan baku yang selama ini menjadi permasalahan.

“Ini kunjungan pertama Dekranasda NTB ke tempat kami, semoga kami tetap diperhatikan dan dibina,” ungkap Baiq Sahnun selaku ketua pengrajin.

Penjabat Kepala Desa Suradadi, Yakim S. Ap mengatakan bahwa pemerintah desa akan membantu pengembangan usaha dan pemasaran produk para pengrajin. Bahkan BUMDes nantinya dapat dijadikan sebagai salah satu mitra tempat penjualan produk-produk yang dihasilkan sehingga perekonomian masyarakat akan terus berkembang.

“Saya akan minta BUMDes nanti yang akan menampung hasil-hasil kerajinan untuk dipasarkan sehingga produksi tetap berjalan,” tegasnya.(Man)