NPLOMBOK.id-Meskipun upaya percepatan, pencegahan dan penanganan stunting di wilayah Kabupaten Lombok Timur terus digalakkan, bukan berarti akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya stunting luput dari perhatian.  Pemerintah daerah melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Lombok Timur berkejasama dengan Konsepsi sebagai lembaga mitra pemerintah melakukan Analisis Sosial Kondisi Sanitasi Lingkungan Pada Rumah Tangga Balita Penderita Stunting.  Kegiatan ini dilaksanakan di 10 Desa se-Kecamatan Masbagik yang pada tahap awal ini dimulai di Desa Lendang Nangka Utara, Sabtu (29/09).

Staf Bidang Permukiman, Maryani ST, mewakili Kepala Dinas pada kesempatan itu mengatakan bahwa berbagai kondisi yang menyebabkan tingginya penderita gangguan pertumbuhan ini, membutuhkan kebijakan dalam perencanaan program kerja yang nyata dari berbagai pihak.  “Kami berkesimpulan bahwa buruknya sanitasi lingkungan di kawasan perumahan adalah salah satu penyebab tingginya tingkat penderita stunting,” kata Maryani.  Itulah sebabnya Pemerintah Lombok Timur melalui Dinas Perkim melakukan analisis tersebut untuk menyerap kondisi lingkungan di masing-masing desa.

“Hasil serapan ini nantinya akan menghasilkan sebuah rekomendasi mengenai kebijakan perencanaan program kerja bagi  upaya percepatan pencegahan dan penanganan stunting secara konvergensi dan terintegritas melalui program sanitasi,” lanjutnya.  Analisis ini menghadirkan semua unsur yang terkait dengan penataan lingkungan di desa seperti kepala desa, kepala dusun, pengurus kampung KB, bidan, kepala puskesmas, tokoh masyarakat dan ketua PKK desa.

Lebih jauh Maryani ST menyampaikan, di Desa Lendang Nangka Utara terdapat jumlah stunting 19 orang dan kondisi sanitasi lingkungan yang masih memprihatinkan.  Beberapa temuan di lapangan membuktikan hal itu, seperti sistem drainase yang belum memadai, limbah rumah tangga dibuang di kebun dan sungai, sampah-sampah dibuang sembarangan, pelayanan PAMDUS yang belum maksimal, BAB sembarangan, budaya minum air mentah yang masih dipertahankan dan keberadaan kandang sapi yang mencapai 70 persen di tiap dusun dan belum ditata dengan baik.

“Oleh karena itu, kami senang dengan antusias pihak desa Lendang Nangka Utara menganggarkan lebih dari 870 juta anggaran desanya untuk upaya pencegahan dan penanganan stunting,” lanjutnya sambil menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut rembug stunting dan pembentukan Rumah Desa Sehat di Desa Lendang Nangka Utara. (Ht-01)