NPLOMBOK.id-Hari Anak Nasional (HAN) 2022 jatuh pada tanggal 23 Juli, dirayakan hari ini, Senin (01/08) di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Acara puncak dipusatkan di Kantor Bupati Lombok Timur pada tanggal 1 Agustus 2022. Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Sosial Tri Rismaharini, para Pejabat Tinggi Madya, dan pejabat terkait Kementrian Sosial, Bupati Lombok Timur Sukiman Azmi dan jajaran Forkompinda Kabupaten Lombok Timur.

Tema hari HAN 2022 adalah “Anak Terlindungi Indonesia Maju” dan tagline “Anak Indonesia Hebat”. Tema bermakna  memotivasi anak Indonesia agar mempunyai cita-cita yang tinggi.

Rangkaian Parayaan HAN 2022 berlangsung di 17 titik terdiri dari 5 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, 10 titik komunitas di kawasan 3T dan 2 titik di Sentra dan Sentra Terpadu Kemensos.

HAN 2022, diharapkan menjadi momen anak-anak dari seluruh Indonesia saling berkomunikasi.

Komunitas yang menjadi lokasi HAN 2022 adalah  Suku Anak Dalam di Jambi, Suku Baduy Banten, Suku Laut Pulau Bertam Kepulauan Riau, Suku Asmat Papua Erosaman, Suku Asmat Papua Amagais, Suku Asmat Papua Asatat, anak di wilayah perbatasan Sebatik Nunukan, Kota Kecil Wini (Timur Tengah Utara), Suku Dayak Meratus, dan pengungsi Majene. Sentra Terpadu Soeharso di Solo dan Sentra Antasena Magelang ditetapkan menjadi lokus lembaga.

Rangkaian kegiatan HAN sudah dilakukan diantaranya Sentra Alyatama Jambi memberikan bantuan bis sekolah. Pembangunan sekolah di Majene, bantuan kapal penyeberangan anak sekolah di Pulau Bertam, komputer dan laptop di Wini, 100 unit sepeda di Kabupaten Sarmi Papua, dan penguatan community center untuk anak-anak di Suku Dayak Meratus.

Kegiatan bidang kesehatan berupa imunisasi, vaksin, pemeriksaan dan pemasangan kacamata dan alat bantu dengar, dan khitanan massal. Layanan fisioterapi disiapkan Sentra Terpadu Soeharso Solo.

Lomba berupa panjat dinding dan belajar memanah di Sentra Antasena Magelang. Kegiatan seni berupa membuat kerajinan khas daerah.

Bekerja sama dengan Dinas Dukcapil, Kemensos menghadirkan layanan pembuatan dan pembaharuan identitas kependudukan.

Kampanye sosial tentang stop kekerasan terhadap anak, cegah perkawinan anak dan pengasuhan yang baik kepada anak. Kampanye bertujuan mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku orang tua dan masyarakat. (*)